Lirik Chord Diary Depresiku - Last Child Lengkap dengan Makna Sangat Mendalam
Secara garis besar lirik chord Diary Depresiku menceritakan keresahan seorang anak yang merasa kekurangan kasih sayang, apalagi akibat menjadi korban perceraian orang tuanya yang sering disebut dengan istilah Broken Home.
Secara umum lirik dan chord “Diary Depresiku” menggambarkan perasaan sedih, kecewa, dan kehilangan yang dialami seseorang. “Diary Depresiku” dapat diartikan sebagai catatan harian pribadi yang merangkum perasaan seseorang yang sedang mengalami depresi. Liriknya mungkin mengungkapkan rasa sakit, kehampaan, dan kebingungan yang dirasakan seseorang yang mengalami depresi.
Last Child memberitahu lewat lagu ini rasa keputusasaan yang dirasakan seorang anak akibat perceraian orang tuanya.
Melalui melodi yang penuh emosi dan lirik yang menggugah perasaan, lagu ini menceritakan tentang perasaan resah seorang anak lantaran tidak mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang yang disayang, karena menjadi korban perceraian orang tuanya atau disebut dengan broken home.
Lirik lagu dan Chord Diary Depresiku adalah sebuah lagu melow yang diciptakan oleh Virgpun yang merupakan salah satu personel dari band Last Chil pada tanggal 17 Mei 2010. Meskipun sudah lebih dari 13 tahun, lagu ini tetap viral di tiktok hingga saat ini. Kamu juga suka dengerin lagu ini fyp Tiktok?
Kalau kamu penasaran banget sama makna lagu dan chord Diary Depresiku, jangan cemas. Kali ini anaksenja.com siap menemani kamu buat ngehargai arti lagu band Last Child. Yuk langsung kita bahas bait per bait!
Analisis Lirik Chord Diary Depresiku - Last Child
Malam ini, hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yang kuharap tiada pernah terjadi
(Lagu ini menggambarkan perasaan nostalgia dan luka yang masih terasa dalam hati seseorang ketika hujan turun. Hujan sering kali menjadi metafora bagi kesedihan dan penyesalan. Dalam konteks lagu ini, hujan menjadi pengingat akan kenangan yang menyakitkan dan luka yang belum sembuh).
Ku ingat saat ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku hidup di jalanan
Di saat ku belum mengerti arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah yang dulu pernah aku miliki
(Lirik tersebut menggambarkan pengalaman pribadi seseorang yang menghadapi kepergian ayahnya dan situasi kelaparan yang mengikutinya. Lagu ini mencerminkan perasaan kehilangan, kesulitan hidup, dan ketidakmengertian terhadap perceraian yang merusak kehidupan yang indah yang mereka miliki sebelumnya).
Reff:
Wajar bila saat ini ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
(Lirik tersebut mengungkapkan perasaan iri dan perbandingan yang dialami oleh penulis lagu terhadap orang lain yang hidup bahagia dalam suasana indah di rumah mereka. Penulis merasa iri karena mereka membandingkan kehidupan mereka yang kelam dengan kebahagiaan orang lain).
Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini kugenggam
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apa pun 'kan kulakukan, ku ingin lupakan
(Lirik tersebut mengekspresikan perasaan putus asa dan keinginan untuk melupakan permasalahan atau rasa sakit yang dialami oleh penulis lagu. Mereka menyebutkan menggunakan minuman keras atau menggoreskan kaca di lengan mereka sebagai cara untuk melupakan atau mengalihkan perhatian dari kesedihan yang ada.)
Namun, bila ku mulai sadar dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini s'makin dalam kurasakan
Di saat ku telah mengerti betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah kudapatkan sejak aku hidup di jalanan
(Lirik tersebut mengekspresikan perasaan putus asa dan keinginan untuk melupakan permasalahan atau rasa sakit yang dialami oleh penulis lagu. Mereka menyebutkan menggunakan minuman keras atau menggoreskan kaca di lengan mereka sebagai cara untuk melupakan atau mengalihkan perhatian dari kesedihan yang ada).
Reff:
Wajar bila saat ini ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
(Lirik tersebut mencerminkan perasaan iri dan perbandingan yang dialami oleh penulis lagu terhadap orang lain yang hidup bahagia dalam suasana indah di rumah mereka. Penulis merasa iri karena mereka membandingkan kehidupan mereka yang kelam dengan kebahagiaan orang lain. Mereka juga merasa kehilangan harga diri karena menganggap bahwa kehidupan mereka tidak sebanding dengan kehidupan orang lain).