Cara Memainkan Alat Musik Rebana Beserta Fungsinya

Alat musik rebana termasuk alat musik ritmis sebagai pengiring musik. Di Indonesia, rebana berkembang sebagai media dakwah ajaran Islami. Ada berbagai jenis rebana di Indonesia.

Rebana termasuk alat musik ritmis, artinya instrumen musik ini bisa mengatur ritme atau irama pada musik. Alat musik ritmis memiliki ciri-ciri bisa dimainkan dengan cara dipukul memakai alat pemukul atau digoyangkan.

Rebana menghasilkan nada dengan cara dipukul memakai tangan. Pemain musik ini bisa memainkannya dengan berdiri atau duduk. Bagian kiri memegang rebana, sedangkan tangan bagian kanan memukul rebana.

Alat musik rebana biasanya digunakan untuk mengiringi lagu, menentukan tempo nada dan menandai bagian lagu. Instrumen yang dipukul ini berbentuk silinder dengan permukaan bulat.

Bagian permukaan rebana berwarna putih sedangkan bagian samping berwarna hitam. Ada bagian pengikat rotan yang berbentuk silang atau lurus, untuk merekatkan bagian atas dan samping.

Bagian bingkai (bagian samping) berbentuk lingkaran yang terbuat dari kayu. Bahan bingkai terbuat dari pohon leban, pohon kempas, dan manggis. Bagian pohon ini kemudian dipotong berbentuk silinder yang berbeda sesuai ukuran.

Alat musik rebana berasal dari kata Arba dalam bahasa Arab, artinya empat. Instrumen musik ini mengandung prinsip dasar dari agama Islam, yakni kewajiban pada Allah SWT, alam, masyarakat, dan kewajiban pada diri sendiri.

Di Indonesia, alat musik rebana berkembang di berbagai daerah. Ada jenis dan nama berbeda sesuai daerahnya. Misal rebana Ubi (Riau), genjring, jidor, tambur (Jawa Tengah), dan Rapai (Aceh).

Fungsi Alat Musik Rebana 

Sebagai alat musik tradisional, alat musik rebana digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Berikut fungsi alat musik rebana, mengutip dari skripsi Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Rebana Pada Group Anisa di Minomartani Yogyakarta, karya Gayu Perdana :

a. Pengiring Tarian tradisional

b. Rebana Jenis ngarak sebagai alat musik pengiring Pernikahan

c. Sebagai pengiring maulid Nabi

d. Sebagai sarana kominikasi antar masyarakat melalui kesenian

e. Sebagai komunikasi makna permohonan pada Allah SWT

f. Sebagai sarana seni dan hiburan antar masyarakat

g. Sebagai media dakwa melalui musik bernuansa islami

h. Alat musik tradisonal ini sebagai pelestarian budaya

Cara Memainkan Alat Musik Rebana

Butuh keahlian dan kekuatan ketika memukul rebana, supaya menghasilkan nada. Cara memainkan alat musik ini yaitu dipukul memakai tangan. Pemain musik mengambil sikap duduk atau berdiri ketika memainkan instrumen ini. 

Dalam posisi duduk, pemain akan menyanggah rebana memakai telapak kaki dan lutut. Dalam posisi berdiri, pembawa instrumen memakai tangan kiri untuk membawa rebana, sedangkan bagian tangan kanan untuk memukul.

Jenis Rebana Berdasarkan Daerah 

Rebana Ketimpring 

Suku Betawi dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah dan bernafaskan agama Islam. Ada jenis alat musik tradisional di Betawi yaitu rebana ketimpring, rebana ngarak, rebana dor, dan rebana biang. 

Rebana ketimpring memiliki tiga pasang kerincingan (kecrek). Rebana ini terbuat dari kayu dan ukurannya kecil. Rebana Ketimpring digunakan untuk memeriahkan acara, mengarak pengantin, dan acara budaya suku Betawi.

Kompangan atau Hadroh Komprangan 

merupakan pertunjukan seni dari Jambi. Pertunjukan ini menampilkan syair-syair Islami memakai rebana kompangan. Rebana ini dimainkan oleh 8 sampai 20 orang laki-laki. Kopangan diperkirakan sebagai seni pertunjukan sekitar 1930-an khas Jambi.

Rebana Qasidah 

Kasidah adalah seni pertunjukan memakai rebana yang digunakan untuk penyebaran agama Islam. Dalam bahasa Arab qosidah artinya syair epik kesusastraan Arab. Penyanyi akan melantunkan lagu dan nasihat bernuansa Islam. 

Rebana Biang 

Rebana biang memiliki ukuran paling besar dibanding rebana yang lain. Ada empat jenis rebana sesuai diameter, yaitu rebana ketog diameter 20 cm, rebana gendung diameter 30 cm, rebana kotek diameter 60 cm, dan rebana biang memiliki diameter 60-80 cm.

Gambus 

Gambus adalah alat musik rebana khas suku Melayu. Alat musik ini berasal dari tanah Arab yang menjadi pengiring musik lagu-lagu daerah. Instrumen ini diperkirakan masuk ke Indonesia, sebagai proses Islamisasi di pulau Sumatera. 

Suku Melayu memakai alat musik gambus untuk mengiringi kesenian, qasidah, dan tarian tradisional. Bentuk gambus terbuat seperti dayung yang terbuat dari kayu. 

Bagian kepala gambus dibuat motif daun serai dan buah delima yang memiliki makna. Ragam hias ini bermakna manusia diharapkan mencintai seni seperti pohon yang menghasilkan daun dan buah.

Rebana Mandar 

Rebana mandar berasal dari Sulawesi Selatan. Jenis rebana terbuat dari kayu pilihan dan berbagai macam ukuran. Bagian permukaannya dibungkus memakai kulit hewan yang sudah dikeringkan. Ada rotan yang diletakkan kayu dan kulit hewan disebut malliar. Malliar ini dipakai untuk mengencangkan rebana agar dapat menghasilkan nada yang keras dan nyaring. 

Dikia Rabano 

Dikia rabano adalah jenis rebana di Minangkabau, Sumatera Barat. Rabano dipakai untuk media dakwah dan ajaran Islam. Dikia rabano biasanya dipakai sebagai pengiring musik nyanyian vokal. Kini, instrumen musik ini dipakai untuk upacara pernikahan dan upacara adat suku Minangkabau.